Sate Klatak berbahan dasar daging kambing. Namun, sate jenis ini berbeda
dengan sate kambing kebanyakan. Jika sate yang lainnya dimasak dengan
bumbu yang beragam, sate klatak hanya dimasak dengan satu bumbu : garam.
Dilansir Jogjatrip.com, tusuk Sate Klatak terbuat dari jeruji
besi. Tusuk dari jeruji besi ini digunakan karena besi merupakan
penghantar panas yang baik sehingga irisan daging sate yang berukuran
besar bisa matang dengan sempurna di bagian dalamnya.
2.) MIE LETHEK
Mie Lethek juga dikenal dengan nama Mie Bendo. Makanan ini berbahan
dasar tepung tapioka dan campuran tepung singkong. Sesuai dengan
namanya, Lethek, yang berarti sampah, mie ini terlihat butek dan keruh.
Warna gelap yang dihasilkannya dikarenakan pengolahannya yang
menggunakan cara tradisional.
3.) WEDANG UWOH
Minuman berbahan dasar jahe ini hanya bisa ditemui di Imogiri, Kabupaten
Bantul, tepatnya di sekitar kawasan makam raja mataram. Sebelum dikenal
dengan wedang uwoh, minuman ini sering disebut dengan wedang jahe-cengkeh. Dilansir Jogjatrip.com, wedang uwoh
ini konon menjadi minuman keluarga kerajaan. Namun, setelah masyarakat
juga meminumnya dengan ditambah beberapa bahan campuran seperti daun
cengkeh dan kayu manis, nama wedang uwoh mulai dikenal.
4.) PEYEK TUMPUK
Jenis makanan ini tidak sedap dipandang
mata. Bentuknya yang tidak beraturan dan berwarna putih juga membikin
makanan ini beda dengan peyek kebanyakan. Meski benntuknya tidak enak
dilihat, peyek ini akan membikin ketagihan karena rasanya gurih dan
renyah.
Nama tumpuk diambil dari nama Mbok
Tumpuk yang menemukan panganan ini sejak tahun 1975. Peyek ini
memerlukan proses yang panjang dalam membuatnya. Adonan berupa campuran
tepung, telur, dan kacang digoreng dua kali hingga memeiliki warna
putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar