Kamis, 20 Februari 2014

5 Makanan Khas Banyumas

1. Keripik Tempe

Selain terkenal dengan getuk gorengnya, Kab Banyumas Juga terkenal dengan kripiknya. Ada sentra pembuatan kripik yang sangat terkenal yaitu di daerah sawangan dekat alun-alun Purwokerto. Disini disepanjang jalan berjejer toko yang menjual kripik.Kripik tempe tentunya. Sepeti halnya mendoan, Kripik juga berbahan dasar tempe. Kalau mendoan hanya bisa bertahan satu hari, sedangkan kripik bisa bertahan sampai satu bulan. Proses pembuatan kripik sebenarnya juga mudah, tapi ketrampilan mengiris tempe dengan tipis yang tidak dimiliki semua orang.


2. Mendoan Tempe














Salah satu makanan asli Banyumas adalah tempe mendoan. Tempe mendoan (kita sebut saja 
mendoan agar lebih mudah) pada dasarnya sama dengan tempe lain yang terbuat dari kedelai. Hanya saja mendoan mempunyai keunikan tersendiri, yakni cara penyajiannya. Jika kita membeli tempe goreng di tukang gorengan yang kita temui adalah tempe yang digoreng garing (kering). Mendoan tidak demikian, makanan ini disajikan dalam keadaan "mendo" yang artinya dalam bahasa indonesia adalah setengah matang.


3. Gethuk Goreng Sokaraja




















Getuk goreng adalah penganan khas Sokaraja yang manis dan gurih, dibuat dari singkong 
dan dibumbui gula kelapa. Getuk goreng ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1918 oleh Sanpirngad, seorang penjual nasi keliling di daerah Sokaraja. Pada saat itu getuk yang dijual tidak laku, sehingga beliau mencari akal agar getuk tersebut masih bisa dikonsumsi. Kemudian, getuk yang tidak habis dijual pada hari itu dia goreng dan dijual lagi. Ternyata, makanan baru tersebut digemari oleh para pembeli.

Saat ini getuk goreng dapat dengan mudah ditemui di sepanjang jalan di Sokaraja. Getuk yang digoreng juga bukan lagi getuk yang tidak laku dijual, melainkan sengaja dibuat untuk digoreng.


4. Cimplung





















Cimplung merupakan sebuah makanan traditional dari sebuah daerah yang ada di Indonesia. 
Lebih tepatnya di desa Sudimara, Cilongok, Purwokerto, Banyumas. Mungkin kata cimplung berasal dari kata "cemplung" yang dalam bahasa Banyumasan artinya memasukan ke dalam air. Makanan Cimplung adalah makanan yang cara memasaknya bersamaan dengan proses pembuatan gula merah, gula merah yang dibuat dari air bunga kelapa atau yang disebut Nira (badeg-red). Bahan yang digunakan untuk membuat cimplung ini bermacam-macam, diantaranya ketela pohon (budin-red), kelapa muda (dawegan-red), keladi (tales-red).


5. Keong Kuah Pedas





















Bagi petani, keong (siput sawah) sering kali menjadi momok karena keberadaannya menjadi hama tanaman padi. Namun di Purwokerto, keong justru bisa dimasak dan dinikmati layaknya masakan biasa. 
Makanan ini terbuat dari bahan utama keong sawah yang dimasak berkuah dengan bumbu-bumbu kuat yang memberi nuansa pedas dan segar hingga ke tenggorokan. Sebelum diolah, cangkang keong dipecahkan untuk membuang kotorannya. Setelah itu keong direndam selama satu malam. Bumbu yang digunakan mirip dengan bumbu rica-rica, yang terdiri dari cabai, kunyit, bawang merah, bawang putih, kemiri, dan aneka rempah termasuk jahe. Setelah itu, keong yang sudah direndam dicuci bersih dan dimasak bersama bumbu selama 4 jam agar meresap. Konon, menurut para peneliti keong banyak mengandung protein yang dibutuhkan tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar